Kamis, 20 Oktober 2011

Komunitas Seni Rancaekek

Seni adalah kata yang sangat universal bagi setiap orang yang mendengarnya terutama orang Indonesia dan serumput melayu. Wikipedia Indonesia menyebutkan "seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan". Adapun pepatah yang mengatakan di mana langit dipijak, di situ langit dijunjung. Pepatah yang mencerminkan dimana kita harus berbuat yang terbaik untuk tempat yang sedang kita diami atau tempat tinggal.

Beberapa kaum muda di suatu daerah bernama Rancaekek membentuk suatu komunitas yang menaungi dunia seni secara global. Komunitas ini lahir secara disengaja karena keprihatinannya terhadap daerah yang mereka tinggali kurang sekali dalam kegiatan, khususnya seni. Komunitas Seni Rancaekek nama yang di berikan dalam forum komunikasi para seniman baik berkelompok maupun individual.

Tak membutuhkan waktu yang lama KSR (sebutan umum untuk komunitas seni rancaekek) ini telah mengelar beberapa rangkaian acara, diantaranya "Warna Warni Seni Rancaekek", "Pagelaran Sunda Keliling (masih berlangsung secara rutin selama dua minggu sekali)", dan yang terbaru dimiliki KSR adalah radio online dengan jadwal yang belum teratur.

KSR ini memiliki berbagai macam divisi, diantaranya :
  • Divisi peran, dimana divisi ini bertugas untuk mengkordinasikan semua kelompok seni yang berhubunga dengan pemeranan (contoh : teater).
  • Divisi musik, divisi ini bertugas mekoordinasikan kelompok seni yang berhubungan dengan musik, tradisi maupun modern.
  • Divisi tari, bertugas untuk mengkoordinasi kelompok maupun individu yang menggeluti dunia tari.
  • Divisi seni rupa, mengkoordinasikan baik individu dan kelompok yang berhubungan dengan seni rupa.
  • Divisi kesusastraan, divisi yang mengkoordinasi para penyuka sastra baik individu maupun kelompok (contoh : puisi, cerpen, dan lainnya).
  • Divisi multimedia, divisi yang banyak mengubungkan dengan berbagai macam seni dengan alat-alat multimedia (contoh : fotograpi, film, dan lainnya)


Kaum muda yang seperti mereka yang dibutuhkan untuk daerah yang sedang berkembang.  Komunitas independen ini sedang mengurusi kelegalitasannya ke pemerintahan daerah. Meski dari sisi pemerintahan daerah banyak yang kurang mendukung (hanya mendukung secara lisan).

Tetap terus maju untuk Komunitas Seni Rancaekek sebagai forum komunikasi seni khususnya di daerah Rancaekek. Tetap semangat, hidup KSR, hidup Rancaekek.

*penulis salah satu pengurus KSR dan AkarRumput Buletin ini adalah media patner dari KSR.
 - Radio KSR bisa dicek di http://ksr.listen2myradio.com (untuk update jadwal siaran dicek di fb : Komunitas Seni Rancaekek dan Twiter : @senirancaekek & @tweetrancaekek)

Minggu, 22 Mei 2011

#2 / Mei 2011

ARTIKEL

MANUSIA SEJARAH ADALAH MANUSIA YANG MENULIS
Oleh : Agung teguh satira pratomo

Beberapa hari yang lalu sempat mengunjungi rumah seorang teman. Kebetulan rumahnya tidak jauh dari rumah saya, sekitar 1 km, dan karena jarak yang tidak jauh sepeda warisan kakek menjadi kendaran yang canggih untuk melawan pemanasan global sekarang. Hari yang sudah mulai menunjukan kehitamannya dengan matahari yang sudah tidak nampak, saya terus menjalankan sepeda meski gerimis dan jalanan yang becek akibat hujan sore tadi. Semangat untuk melakuakan sebuah pergerakan dibidang tulisan yang membuat api semangat saya berkobar. Saya dengan teman merencanakan untuk membuat sebuah bacaan kecil dengan media kertas yang sering disebut juga buletin.

Hari ini adalah hari pencetakan buletin yang rencananya akan menggunakan sistem potokopi dengan alasan keterbatasan dana. Sesampainya disana saya disambut dengan secangkir kopi dan beberapa batang rokok. Saya mencoba melihat sekeliling ruangan tempat bersemedi teman saya tersebut, begitu pabalataknya kamar teman saya tersebut. Tak lupa pandangan saya pun tertuju pada sebuah tulisan di sebuah papantulis putih yang digantung tepat di belakang komputer. Papantulis tersebut bertuliskan,

    "Manusia sejarah adalah manusia yang menulis"

sempat terdiam ketika membaca tulisan tersebut, tulisan tadi membuat saya untuk flashback ke 1 bulan yang lalu, dimana diadakan acara 3 tahun mengenang insiden sabtu kelabu dan peluncuran buku "Memoar Melawan Lupa".

Sebuah peradaban manusia menjadi titik kebangkitan manusia itu sendiri, yang dimana sebuah tulisan menjadi simbol bahwa peradaban itu benar-benar ada. Dimana kita akan akan bisa mengetahui sejauh mana orang-orang sebelum kita memaknai kehidupan. Judul buku yang tadi diatas sangat menginspirasi saya untuk lebih mencintai sejarah, buku dengan 208 halaman yang berisikan tentang perjuangan komunitas bawahtanah yang sedang terpuruk akibat tragedi sabtu kelabu, menjadikan semangat menulis sangat mengebu-gebu. Memoar Melawan Lupa, melawan segala bentuk penghilangan kejadian terutama sejarah yang telah dibentuk untuk manusia yang lebih baik.

Seajarah manusia hanya dapat dibentuk oleh manusia itu sendiri, entah dengan apapun manusia dapat menjadikan sejarah sebagai pengalaman hidup.Tapi apakah yang dapat mengingatkan kita terhadap sejarah itu sendiri? Pada tulisan disebuah papantulis tadi tepampang jelas bahwa "tulisanlah" menjadikan manusia menghargai sejarah. Dalam bentuk apapun itu, sejarah tetap bisa diingat, dengan jurnal, puisi, esai, foto dan lainnya.

Kepedulian sejarah tiap orang kini telah berkurang dengan kurangnya minat baca dan tulis dari sebagian orang. Baca dan tulis adalah bagian dari pencitraan sejarah tentang kehidupan suatu golangan, komunitas, negara, bahkan individual manusia. Sebagai contoh kita bisa ambil dari buku diatas yang banyak berisikan artikel, esai, jurnal dan lainnya yang dijadikan sebuah buku untuk mengenang insiden tersebut dan terutama untuk mengenang para korban sebagai bentuk kecintaan sejarah.

Sebuah tulisan dapat mewakili kehidupan tiap orang. Tulisan berperan penting dalam peradaban manusia modern, dimana setiap manusia berperan penting dalam membangun sebuah kehidupan dunia ataupun untuk kehidupan pribadi. Tulisan dapat mewakili pemikiran dan perasaan yang dialami oleh seorang tersebut. Tulisanpun menjadi media inspiratif bagi kalangan orang yang menghargai sejarah hidup dan mencintai apapun yang telah dikarunia Alloh SWT.

*Sebelum anda tidak bisa menulis maka tulislah kehidupan semasa anda bisa menulis.

CERPEN

Minggu kelabu untuk pandu
Oleh : Atsp

Minggu pagi yang cerah dengan suara burung dan awan yang ramah untuk di nikmati. Pandu remaja yang sedang ingin melakuan hari liburnya dengan beristirahat dan menikmati dingin embun pagi tidak terlaksana sebagai mana impiannya 6 hari setelah menjalani serangkaian kegiatan sekolahnya. Dia harus membantu orang tuanya yang sedang mengangkut air bersih untuk keperluan sehari-hari mereka karena saluran air bersih dikompleknya sedang tidak berjalan dengan baik. Komplek perumahan Pandu lumayan cukup besar dan sebagian warganya beragam dari mulai rumah sederhana hingga rumah dengan tingkat tiga, dan semua tidak mendapatkan pasokan air dari perusahaan air negara.

Sekitar 25 meter Pandu harus mengangkat satu ember penuh dengan beberapa kali balikan. Air yang di dapatnya adalah air dari sumur milik seorang warga yang meridokan airnya dimintai tetangganya. Ada 5 warga yang mengantri untuk mendapatkan air tersebut untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari, minimal untuk hari itu saja. Jam 11 Pandu beres memenuhi tugasnya untuk mengisi bak penapungan air dirumahnya, dan dia bergegas untuk istirahat, makan, dan akhirnya terlelap tidur.

Cuaca yang semula panas berubah 180 derajat saat mendekati sore dan hujan terjadi saat itu juga. Pandu yang sedang pulas-pulasnya tertidur, harus di bangunkan orangtuanya untuk segera membereskan rumahnya. Kursi, meja, dan perabotan segera di ungsikan. Pandu yang masih dalam kebingungan segera tersadar saat anak-anak kecil yang bermain diluar berteriak gembira dan tertawa "banjir, banjir, banjirrr, hore horee banjirrrrrr!".


PUISI

17 Jam Jalanan Bandung
Oleh : Sapta Munggaran

Matari masih sempat menyusup ke rerimbun beringin di Bandung yang lagi senja
Sementara angkotangkot berkelok liar dijalan sempit yang entah apa namanya
O Daundaun kering lembab April
O petugas kuningkuning yang asik mengupil diantara jalur sepeda yang baru dibikin dipinggir jalur mobil
Berkatilah ulat berbulu lebat dibatang kenari yang menari
O hujan yang masih betah jatuh tanpa tersandung
Berkatilah malam yang menjadi
Menjadi nyala lampulampu kota
Menjadi terang merah kuning hijau
Bob Marley diperempatan!
Harry Roesli di Supratman!
Berkatilah week-end edan dengan asapasap knalpot liar sialan besama debudebu yang bermuara digelondongan ban bekas ditukang tambal ban
Ramai! Ramai!
"koran sore dijual petang"
Si Budi tak lagi sudi kehujanan
Dia sudah pakai Ninja dan berkeliaran kayak setan!

GelapNyawang, April 2011.


Nasihat Biyang Sayang
Oleh : Gelar Aulia

wahai anakku…
di setiap bulir nasi yang kau kecap
ada simbah peluh para petani
yang menggantung nasibnya di setiap musim
wahai anakku…
di setiap cabit ikan yang kau kecap
ada simbah peluh para nelayan
yang mengadu nasib menantang ombak
wahai anakku…
di setiap rupiah yang kuberi untuk nasi dan ikan
ada cinta dan harapan bunda untukmu
agar engkau jadi anak yang bijak dalam memaknai setiap rahasia Ilahi


laki-laki telanjang dada
Oleh: Dendi Septyadi

laki-laki telanjang dada
bekas-bekas perjuangan masih tergambar jelas
tanpa penghargaan
tanpa cinderamata
tanpa balas jasa
tua bukan halangan
renta bukan rintangan
usia ditangan tuhan
mengayuh roda nasib
dari pagi sunyi
hingga petang menjelang
lalu tunduk sejenak ikuti panggilan jiwa
mandi keringat
menikmati teriknya matahari dengan senyuman
tanpa mengharap belas kasihan pemerintah
laki-laki telanjang dada
masih terus berjuang
hingga putus napas tergilas roda waktu


PHOTO

Matahari senja di St. Rancaekek
Oleh : Gelar Aulia


Matahari menjelang senja
Di kala sebuah rasa menjadi bangga
Di makna antar cinta
Untuk sebuah rumah berharga
Rancaekek tercinta


Minggu, 20 Maret 2011

#1 // 21 maret 2011

IBING KEURSEUS TARIAN RANCAEKEK

Ibing keurseus atau dari bahasa belanda cursus (kursus) dipelopori oleh Raden Sambas Wirakusumah yang pada saat itu menjabat sebagai lurah Rancaekek. Ibing ini sangat berkembang pesat pada tahun 20an karenakan ibing ini di ajarkan atau Cursukan di sekolah-sekolah menak ( sekolah kaum priyai) karena seorang pejabat dituntut untuk bisa menari. Ibing atau tarian ini kini menjadi bagian yang hilang dari kebudayaan jawa barat khususnya Rancaekek yang dahulunya terkenal sebagai pelopor ibing keurseus. Kebanyakan warga rancaekek sendiri tidak mengetahui apa itu ibing keureseus, kami mencoba mencari sejauh mana orang ancaekek mengetauhinya dengan cara bertanya dan hampir semua orang menjawab “TIDAK TAHU” sebagian lagi menjawab “PERNAH DENGAR, TAPI TIDAK TAHU”. Apakah memang modern dance sudah mengalahkan tarian ini? Atau alat elektronik yang seharusnya menjadi alat untuk mempopulerkan kembali telah lupa? Atau terlalu banyak mencari iklan? Tarian yang dahulunya wajib bagi para pejabat kini sudah tidak berlaku lagi. Tarian yang merupakan aset dari kebudayaan Rancaekek kini hampir tidak di dengar lagi di daerahnya. Tarian ini kini hanya di tampilkan di acara-acara khusus dan hanya beberapa kali di tampilkan dan sekarang sudah jarang lagi terdengar tarian ini di tampilkan. Kami sebagai orang yang mencintai kebudayaan dan selaku warga Rancaekek ingin memberitahukan kepada anda bahwa kami punya budaya yang harus di jaga bersama.

Mencoba menelusuri ibing keurseus

Ibing keurseus atau dari bahasa belanda cursus dan dari bahasa indonesia yaitu kursus dipelopori oleh Raden Sambas Wirakusumah yang pada saat itu menjabat sebagai lurah Rancaekek. Dahulu ibing keurseus bernama ibing tayub, dikarenkan ibing ini berkembang pesat dengan pengajaran yang sangat teratur akhirnya ibing ini di juluki tarian cursus/kursus atau ibing keurseus. Tarian yang yang tertib ini adalah tarian perlalihan dari tarian pergaulan atau tarian keseharian menjadi tarian pertunjukan dikarenakan tarian ini cukup indah ditonton untuk umum.

Tarian keuresus ini merupakan suatu rumpun tersendiri dalam lingkungan Khasanah Tari Sunda. Golongan pada Tarian keuresus yang mungkin juga dapat disebut karakterisasi atau perwatakan, dapatlah dikemukakan sebagai berikut:

1. Lenyepan bersifat lungguh, halus serta berirama lambat
2. Nyatria bersifat lanyap, halus tapi berirama agak cepat
3. Monggawa bersifat gagah, kuat dan berirama sedang

    Bila diperhatikan nama perwatakan itu maka nampak adanya penyesuaian dengan perwatakan yang ada pada Pewayangan dan rumpun Tari Topeng yang akan dikemukakan pada pasal berikutnya.
Disamping gerakan-gerakannya telah diatur sedemikian rupa, akhirnya gending-gendingnya juga menjadi tertentu, misalnya untuk :

1. Tari Leyepan menggunakan gending Sulanjana, Udanmas, Banjarsinom dan sebagainya.
2. Tari Nyatria menggunakan gending Gawil dan Kakacangan
3. Tari Monggawa menggunakan gending Panglima, Bendrong dan sebagainya.
4. Tari Ngalana menggunakan gending-gending yang sama dengan Tari Monggawa hanyalah iramanya cepat disebut irama Kering Tilu.

Pada Tarian Keurseus ini peran penabuh Kendang menjadi sangat penting, karena setiap Paguron mempunyai susunan-susunan tarian yang tertentu yang iramanya sangat ditentukan oleh irama kendang. Sebetulnya hal ini tak begitu berarti kemajuan karena setiap penari jadi sangat tergantung pada penggendangnya sendiri.
Sebelum lalamba dilakukan biasanya setiap penari memberi hormat dengan sembah sambil duduk bersila mando. Tentu hal ini dilakukannya dengan gerakan tari.

Bagian berikutnya setelah lalamba adalah disebut Leyepan, yang gerakan-gerakannya cukup beragam dan makin jauh makin sulit serta kemudian dapat pula ditingkatkan lagi pada tari Nyatria Monggawa dan Ngalana. Untuk jelasnya, beberapa nama gerakan pada tari Leyepan: Jangkung Ilo, Gedig, Mincid, Tindak Tilu, Engkeg gigir... dan sebagainya.

Pada gending yang sama Leyepan ini diteruskan dengan Nyatria yang terdiri dari bagian seperti: Sekar tiba, Nyantana, Mincid Galayar. Menyusul setelahnya Tari Monggawa dengan gending dirubah, lajim disebut ditaekkeun yang berarti ditingkatkan dengan gending lancaran seperti Bendrong atau Palima dan sebangsanya yang juga biasa disebut lagu satu wilet/sawilet.

Gending-gending pengiring tari tayuban dan juga keurseus antara lain: Gawil, kawitan, Gunung Sari, Kastawa, Gorompol dan lain sebagainya

Boleh kiranya disimpulkan bahwa Tarian keurseus adalah tarian untuk setiap orang yang sampai sekarang baru terbatas untuk kaum laki-laki, meskipun tidak menutup kemungkinan ditarikan oleh wanita maupun seorang waria.

Adapun pakaian yang dikenakan biasanya ialah tutup kepala bernama Bendo, Jas Tutup atau Jas buka dan Kain batik, Keris dipakainya tersandar, di belakang untuk menyalipkan soder paling banyak digunakan di antaranya pada gerakan sepak soder.

Mulai dari selesai membaca ini, mari kta cintai budaya sendiri, karena kekuatan suatu negara teletak pada kekuatan budayanya.

JANGAN DIAM !!!
*Atsp


PUISI

Matahari Mu sedang berduka

Hedonis menjadi petaka di asia
Negara budaya bercerita terbata
Gelombang beradu batu
Membuat pusaran menjadi tragis
Berhanyut kematian
Semua tertunduk mengheningkancipta
Lima tahun lalu kami yang menangis
Dan sekarang kami ikut berduka
Semoga budayamu tak runtuh dengan ini
Matahari mu menunggu mu
Matahari mu akan tetap bersama mu

untuk jepang
Tsunami 1131
Atsp

Apapun !!!

praksis demokrasi kemunafikan!
bukan tanpa nada
setengah minor dilantunkan
meresap ke poripori tuan besar
borjuis mengemeng nilai bersekmensekmen cemen
kritisi ideologi marxis bertopeng guevara
merdeka mandul-tunggal-ika!

tuan, ingatkah kisah pedati?
kusir kuda bambu petung
lorong gelap bercecabang tiga
beringsut pelanpelan sampai tujuan
beberkan retorika kerjab cahaya
warna realita ketakutan telanjang

wahai tuan aku mohon,
tahan birahi cegah airmani
jangan lahirkan anakanak durga
lalu kau tikam begitu saja
akan kotor sekali muka tuan dengan darahnya
tidak akan BERSIH !
biar dicuci berkalikali
dengan airmata mereka

Anonimous

menepuk pundak penguasa
oleh Dendi Septyadi

entah apa yang ada dikepala mereka,
program konversi yang terlalu banyak aksi
bagi-bagi rejeki empat bulan sekali
banaspati di setiap pelosok negeri
mengorbankan rakyat sendiri
lalu apa lagi?
apa anda ingin melihat revolusi,
tuan-tuan pemimpin negeri?
atau anda ingin melihat negeri ini banjir darah disana-sini
anda kami bayar untuk menentukan nasib bangsa,
bukan untuk berfoya-foya
ingat itu
ada harga yang harus dibayar untuk setiap revolusi
hanya yang melawan yang akan bertahan


ARTI KATA HOMPIMPAH

Hompimpah yaitu cara undian dengan memperlihatkan seluruh telapak tangan kita secara bersama-sama. Untuk pemenang apakah yang tengadah atau yang telungkup dilakukan dengan cara hompimpah secara bersama-sama. Setelah dihitung, yang paling sedikit dianggap sebagai pemenang, apakah yang telungkup atau yang tengadah tangannya. Kalau ternyata yang telungkup lebih sedikit maka tangan telungkup dinyatakan pemenang dan yang tengadah langsung kalah dan keluar dari arena. Kalau sekali main ternyata yang telungkup kebawah ada beberapa anak, maka hompimpah dilakukan terus sampai hanya ada satu anak pemenangnya. Biasanya kalau tinggal dua anak maka dia akan pingsut saja.

Kalau dalam alam demokrasi kita terutama sistem voting, yang banyaklah yang menang. Sedang dalam dunia permainan anak, yang sedikitlah yang dinyatakan menang dan berhak untuk menentukan aturan permainannya. Ini barangkali sebuah suri tauladan sejak dini bagi anak untuk bisa menghargai kelompok minoritas. Yang jumlahnya kecil dan tertindas oleh hegemoni mayoritas, seharusnya diberi hak untuk bersuara terlebih dahulu.

Ketika sedang hompimpah, bila ada teman kita yang curang dengan melambatkan mengeluarkan tangannya agar tahu pilihan teman yang lain dan diprotes, maka undian harus diulang sampai benar-benar semua tangan pemain dikeluarkan secara bersamaan. Maka, undian dinyatakan adil, dan tidak perlu melibatkan Mahkamah Konstitusi segala.

    Tapi apakah kalian tau arti maknanya?

    Kalimat "Hompimpah Alaium Gambreng" Itu Bermakna "Dari Tuhan Kembali Ke Tuhan, Mari Kita Bermain”

BAGAIMANA MENURUT ANDA TENTANG JALAN DI RANCAEKEK?
ANDA BISA KIRIM KOMENTAR MELALUI :

SMS KE 08818224198
atau
EMAIL KE akarrumputbeletin@yahoo.com